Berikut ini komponen cat minyak,kecuali A.resin B.perwarna C.tiner D.lateks
Biologi
fursadwitirtana
Pertanyaan
Berikut ini komponen cat minyak,kecuali
A.resin
B.perwarna
C.tiner
D.lateks
A.resin
B.perwarna
C.tiner
D.lateks
2 Jawaban
-
1. Jawaban alvian138
A.resin
maaf kalok salah -
2. Jawaban tuaramo
1.Pendahuluan
Secara umum komponen penyusun solvent base coating dapat digolongkan dalam lima golongan pokok, yaitu:
1. Perekat (Resin)
2. Pelarut (Solvent)
3. Pewarna (Pigmen)
4. Pengisi (Filler)
5. Aditif
ad.1. PEREKAT (RESIN)
Berikut ini ditinjau sekilas beberapa jenis resin yang umum dipakai dalam pembuatan cat
A.RESIN ACRYLIC
Jenis ini berbasis resin akrilat, dalam bentuk satu komponen yang
terpolimerisasi oleh radiasi ultra violet/sinar matahari. Jenis resin ini tahan alkali, asam bukan oksidator , garam, bensin. Tetapi tidak tahan terhadap alkohol.Tahan ultra violet,dapat bekerja optimal pada suhu –60oC – 52oC.
Keawetannya sangat bergantung pada formulasi cat. Ketahanan terhadap bahan kimia (keton, hidrokarbon, glikol, air) dapat bervariasi. Bila terkena air dalam jangka waktu lama, kekuatan rekatannya dapat merosot. Dapat disimpan sampai 12 bulan. Dibanding alkid, acrylic memiliki berbagai kelebihan diantaranya:
? Tingkat kekerasannya lebih baik
? Daya tahan terhadap UV lebih baik
? Daya tahan terhadap panas lebih baik
Secara garis besar, resin acrylic dibagi menjadi 2:
Acrylic termoplastis
Digunakan untuk suhu dibawah 300oC
Misalnya: cat genteng, cat jalan, tinta sablon.
Acrylic Baking enamel
Digunakan untuk suhu diatas 300oC
Misalnya: cat oven/stoving
B.RESIN POLYESTER
Resin sintetis polyester amat banyak, dapat termoset maupun termoplastik, pemakaiannya sangat luas. Dibuat dengan mereaksikan dihidrik alcohol dengan asam dikarboksilat, dapat dimodifikasi dengan minyak tanah dan asam lemak menghasilkan resin alkid.
b.1. RESIN ALKID
Polyester tak jenuh yang dimodifikasi minyak atau asam lemak ini sangat luas pemakaiannya dalam system coating. Alkid memiliki kemampuan rekatan yang kuat terhadap logam. Dipergunakan sebagai primer ke logam. Tahan air, asam dan basa kuat/lemah, pelarut organik. Stabil terhadap cahaya, dapat digunakan sampai suhu 95oC.
Alkid terbagi dalam 3 kelompok:
b.1.1. Alkid long oil
Sifat fisik:
– kering cukup lama [±24 jam]
– kilap sangat baik
– larut sangat baik dengan solvent alami [Minyak tanah, bensin,SMT]
– Baik untuk cat minyak [contoh : merk EMCO]
b.1.2. Alkid Medium oil
Sifat fisik:
– kering lebih cepat [± 3-4 jam]
– Kilap cukup baik
– Larut cukup baik dalam solvent alami
– Baik untuk cat sintetis dan meni
Resin alkid medium oil paling banyak digunakan dalam industri cat.
b.1.3. Alkid short oil
a.coconut
sifat fisik:
– kering lebih lambat
– Kilap lebih baik
– Larut sangat baik dengan solvent aromatik [ Xylene, tolune,dll]
– Baik untuk cat NC,stoving
Resin ini bisa kering sangat cepat jika digabungkan dengan nitrocellulose, kekerasannya juga sangat meningkat.
b. Soya / fatty acid
Sifat fisik:
– kering cukup lambat
– Kilap cukup baik
c. Modified short oil
Sifat fisik:
– kering ± 24 jam
– kekerasannya sangat baik
d. Modified long oil
Sifat fisik:
– Kering sangat cepat [ ± 30-60 menit]
– Kilap cukup baik
– Bagus untuk cat hammertone
b.2. RESIN ALIL
Jenis khusus polyester tak jenuh,digunakan untuk moulding komponen listrik/elektronik.
b.3. Resin polyester tak jenuh,termoset
Digunakan untuk komposit fiberglass, logam, karet.
C.Nitrocellulose
Tersedia dalam bentuk powder atau larutan dalam ester, keton, keton-alkohol. Diblend dengan alkid short oil untuk memperbaiki struktur rekatan dan kecepatan kering. Tahan air, minyak, pelarut organic, asam lemah dan alkali.
D.EPOKSI
Jenis perekat ini merupakan produk sintetik termoset dari reaksi resin poliepoksi dengan zat curing asam/basa. Dapat diperoleh dalam bentuk satu komponen atau dua komponen.
Sistem satu komponen meliputi resin cair bebas pelarut, solvent, dan pasta. Sistem dua komponen terdiri atas resin dan zat curing yang dicampur pada saat pemakaian. Sistem juga mengandung plasticizer, solvent, filler, pigmen dan blend resin lainnya. Cara setting polimerisasi. Kondisi proses tergantung pada curing agent yang dipakai. Kedua komponen dicampurkan curing pada suhu kamar (24 jam) atau dengan pemanasan 60oC (3 jam) atau 100 oC (20 menit). Suhu tersebut tergantung pada zat curing yang dipakai.
Pemakaian hardener reaktif atau katalis untuk mendukung curing menyebabkan terbentuknya panas (eksoterm). Dibutuhkan hardener tercepat bagi curing suhu kamar supaya tak memerlukan panas dari luar.