certa fabel ayam hutan
B. Indonesia
fajri248
Pertanyaan
certa fabel ayam hutan
1 Jawaban
-
1. Jawaban Kikinafisakiki
Pada suatu hari di sebuah hutan yang rimba. hiduplah seekor ayam hutan jantan, karena ayam hutan itu sangat sombong dan keras kepala ia selalu mengajak semua binatang yang ada untuk bertarung.
Keesokan harinya ayam berolahraga untuk melenturkan otot-otot yang ada pada tubuhnya si ayam agar dia lebih kuat dari segala hewan di hutan.
Ketika itu juga si ayam bertemu dengan marmut, ayam itu mengajak marmut untuk bertarung dengan si ayam.
“Marmut…” kata ayam
“ada apa ayam?” tanya marmut
“ayo kita bertarung!!” jawab ayam
“aku tidak mau bertarung denganmu ayam” jawab tolak marmut
Dengan pemaksaan si ayam, marmut langsung dihajar dan memukuli marmut sampai lebam-lebam, ketika itu juga ayam dengan teganya meninggalkan marmut yang kesakitan.
Setelah kejadian tersebut kelinci mengetahuinya bahwa marmut terluka, maka dari itu kelinci membawa marmut ke rumahnya si marmut. Sang kelinci terus merawat si marmut hingga sadar, lalu marmut sadarkan diri dari pingsan lalu dia menceritakan kejadian semuanya sebelum dia pingsan.
;)(;
“ooh… begitu ceritanya.” kata kelinci
“iya, kita harus memberitahu sang kancil.” ajak marmut
Kemudian hari kelinci dan marmut itu datang dan bertemu langsung ke rumah sang kancil untuk meminta ide agar bisa menjebak si ayam dan ayam tidak akan sombong lagi kepada kita, setelah berunding dengan semuanya kancil mendapatkan ide untuk memberi pelajaran untuk si ayam.
Dua hari kemudian si kancil melakukan idenya dengan si kerbau dan sang kancil menyuruh kerbau untuk mengajak si ayam untuk bertarung. Setelah itu kancil, marmut dan kelinci bersembunyi, dan kerbau berjaga-jaga
Setelah beberapa jam si ayam muncul dan sang kerbau pun menghampiri si ayam yang sombong itu.
“ayam…!!!” teriak kerbau
“mengapa kau memanggilku kerbau?” tanya kerbau
“aku mau melatih otot-ototku dengan kau” jawab kerbau
“ayo, aku terima tantanganmu” kata ayam
Dengan semangatnya si ayam itu menerima tantangan dari sang kerbau.
Namun sangat gesitnya ayam sehingga kerbau hampir mau dikalahkan akan tetapi kerbau menangkap kaki kiri si ayam agar tidak mengelak lalu kaki ayam dipatahkan oleh sang kerbau dan ayam pun kalah, setelah kejadian itu kelinci, kancil, marmut pun datang dan mereka mengetawai atas kekalahan si ayam itu.
Akhirnya si ayam meminta maaf atas perbuatan yang dia lakukan dan dia tidak akan sombong lagi, atas kemaluan dari kekalahanya dia pergi dan tidak pernah kembali lagi