Sejarah

Pertanyaan

awal terjadinya perang aceh ....

1 Jawaban

  • Tahun 1872, dimulai perundingan Belanda dengan Aceh, yang isinya lebih kurang adalah permintaan Belanda kepada Aceh untuk tunduk secara damai dan membiarkan pedagang eropa menduduki tanah Aceh. Pihak Aceh yang pada saat itu terbagi dua kubu, yaitu kubu Habib Abdurahman yang pro arab menentang Balanda dan pihak Sultan yang agak lunak dan mau bekerja sama dengan Belanda. Perutusan Aceh yang saat itu berkedudukan di Singapura dan Tanjung Pinang (Riau) mulai melakukan diplomasi besar-besaran dengan dunia luar yang menurut belanda merupakan pengkhianatan Aceh. Jawaban dari Aceh untuk penawaran Belanda : Tidak !!
    Akhirnya 18 februari 1873, sebuah telegram pun dikirim dari Den Hag untuk memulai program penyerangan ke Aceh. Adalah seorang Jendral JHR Kohler dan Van Daalen yang memimpin ekspedisi ke Aceh untuk pertama kalinya, mereka mengumpulan senjata dan tentara (saat itu berjumlah 3000 orang + 1000 orang budak). Ikut pula pedagang China yang juga membiayai ekspedisi. Maret 1873, pelayaran dimulai, dengan tidak jelasnya instruksi dan perintah, apakah masih menanyakan perundingan dengan Sultan, atau langsung perang. Karena tidak jelas, maklumat perang dikumandangkan langsung di lapangan pada tanggal 26 maret 1873 dengan alasan Aceh telah melanggar perjanjian niaga, perdamaian, persahabatan yang dibuat tanggal 30 maret 1857 antara Aceh dan Belanda.
    Kohler yang berpengalaman di Padang dan Jawa mengira, taktik menduduki tanah Aceh sama dengan pengalamannya dahulu. Dengan menguasai muara sungai, lalu masuk ke Keraton dan menduduki Istana. Tapi di Aceh beda, baru mendarat, mereka harus kehilangan 9 orang tewas, 46 orang luka karena kelewang. Pasukan ditarik ke kapal, penyerangan pertama gagal total. Belanda sangat miskin informasi akan Aceh, mereka tidak tahu dimana Sultan, dimana Istana.
    Pantai Aceh yang berawa membuat pendaratan semakin sulit. Pendaratan kedua, mereka menguasai Mesjid yang mereka kira adalah keraton. Mesjid ini yang kita kenal dengan Baiturahman dipertahankan mati-matian oleh pejuang Aceh. Setelah dikuasai beberapa jam, mesjid dapat dikuasai kembali oleh masyarakat Aceh, dan pasukan Belanda kembali ditarik di pelabuhan.

Pertanyaan Lainnya