7. Jelaskan fase-fase dalam penerapan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran.
Matematika
bangwonga
Pertanyaan
7. Jelaskan fase-fase dalam penerapan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran.
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mapel: Sosiologi
Kelas: XI SMA
Kategori: Teori pembelajaran
Kata kunci: teori belajar, Ausubel
Pembahasan:
Sebelum kita masuk ke fase-fase dalam penerapan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran, kita kenal dulu apa itu teori belajar Ausubel.
Teori belajar Ausubel diperkenalkan oleh David Paul Ausubel, seorang ahli psikologi pendidikan dari New York. Teori belajar Ausubel adalah teori belajar mengajar yang dapat mengakibatkan seseorang bisa belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Dengan belajar bermakna informasi (pengetahuan) yang diperoleh mempunyai daya tahan yang lebih lama. Pembelajaran disekolah menjadi efektif dan efisien. Dan teori belajar Ausubel ini membimbing guru mengajarkan konsep-konsep yang utama ke yang kurang utama. Teori ini dapat dipakai untuk mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan baik dengan ceramah maupun kegiatan laboratorium.
Untuk menerapkan teori belajar Ausubel, Dadang Sulaiman menyarankan agar menggunakan dua fase yaitu fase perencanan dan fase pelaksanaan. Fase perencanaan terdiri dari menetapkan tujuan pembelajaran, mendiagnosis latar belakang pengetahuan siswa, membuat struktur materi dan memformulasikan advance organizer. Fase pelaksanakan terdiri dari pelaksanaan advance organizer, diferensiasi progresif, konsolidasi, dan rekonsiliasi integratif. Berikut ini penjelasan masing-masing:
a. Fase Perencanaan
1) Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Model Ausubel ini dapat digunakan untuk mengajarkan hubungan antara konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan terlebih dahulu agar pembelajaran terarah.
2) Mendiagnosis latar belakang pengetahuan siswa.
Efektivitas penggunaan model Ausubel sangat tergantung pada sensitivitas guru terhadap latar belakang pengetahuan siswa, pengalaman siswa dan struktur pengetahuan siswa. Latar belakang pengetahuan siswa dapat diketahui melalui pretes, diskusi atau pertanyaan.
3) Membuat struktur materiMembuat struktur materi secara hierarkis merupakan salah satu pendukung untuk melakukan rekonsiliasi integratif.
4) Memformulasikan Advance Organizer (pengaturan awal)
Advance organizer dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a) menghubungkan materi pelajaran dengan struktur pengetahuan siswa, b)mengorganisasikan materi yang dipelajari siswa. Pengaturan awal ini dapat kita lihat pada RPP pada kegaiatan awal bagian apersepsi, dimana guru menghubungkan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi pelajaran yang baru.
b. Fase Pelaksanaan
Fase pelaksanaan model Ausubel dimulai dengan:
1. melaksanakan advance organizer dan menggunakannya hingga akhir pelajaran sebagai pedoman untuk mengembangkan bahan pengajaran.
2. langkah berikutnya adalah menguraikan pokok-pokok bahan menjadi lebih terperinci melalui diferensiasi progresif. Diferensiasi progresif adalah suatu proses menguraikan masalah pokok menjadi bagian-bagian yang lebih rinci dan khusus. Proses penyusunan pelajaran yang mengenalkan pada siswa dari konsep yang umum atau inklusif kemudian menuju ke konsep yang khusus. Sehingga pelajaran dimulai dari yang umum menuju ke yang khusus.
3. lalu dengan konsilidasi, guru memberikan pemantapan atas materi pelajaran yang telah diberikan untuk memudahkan siswa memahami dan mempelajari selanjutnya. Dalam hal ini guru dapat memberikan pertanyaan kepada siswa.
4. setelah guru yakin bahwa siswa mengerti akan konsep yang disajikan maka ada dua pilihan langkah berikutnya yaitu:a) menghubungkan atau membandingkan konsep-konsep itu melalui rekonsiliasi integratif, atau b) melanjutkan dengan diferensiasi progresif sehingga konsep tersebut menjadi lebih luas. Pada rekonsiliasi integratif, guru hendaknya menunjukkan pada siswa bagaimana konsep dan prinsip tersebut saling berkaitan. Guru menjelaskan dan menunjukkan secara jelas perbedaan dan persamaan materi yang baru dengan materi yang telah dijelaskan terlebih dahulu yang telah dikuasai siswa.