B. Indonesia

Pertanyaan

sinopsis lena tak pulang

2 Jawaban

  • Sebuah cerita yang dimulai dari kehidupan sepasang suami-istri yang beranakkan seorang gadis beranjak dewasa. Dengan pengalaman “kekangan” dari kedua orang tua, suami-istri itu pun sama-sama memiliki komitmen untuk tidak mengekang anak mereka di kemudian hari.
    Besar tanpa “kekangan” dan kebebasan dari orang tua, membuat Lena tumbuh besar serasa tanpa orang tua dan kehangatan keluarga. Semua kebutuhan telah terpenuhi, uang. Semuanya berkisar dan dinilai dengan uang. Orang tuanya selalu memberikan uang yang lebih untuk kebutuhannya.

    Di suatu hari, orang tua Lena, Bu Lena dan Pak Lena, bingung dan risau karena “kehilangan” Lena. Selama lima hari Lena tidak pulang ke rumah tanpa memberi kabar. Satu persatu temannya datang mencarinya ke rumah. Namun yang didapat hanyalah sepasang suami istri yang tak tahu dimana anaknya berada saat itu.

    Dengan terus berdiskusi dan membuat kesepakatan diantara keduanya, dan tak ada yang mau mengalah, pada hari kelima Lena akhirnya pulang ke rumah. Perut kosong tanpa memperdulikan orang tuanya, Lena menyantap makanan dan “protes” pada kedua orang tuanya. Dia mencurahklan apa yang selama ini dipendamnya, curahan hati atas segala siap dari orang tua yang dianggapnya tak pernah memikirkan dan memberikan kasih sayang padanya. Suaranya semakin keras, air matanya hampir tumbang membasahi pipi, Bu Lena dan Pak Lena semakin bingung akan situasi yang terjadi.

    Seorang lelaki, teman Lena, datang dan menagih janji. Lena keluar kamar dan berdiskusi. Situasi semakin ribut dan penuh emosi. Saat itu, suara ketukan pintu memecah kebekuan yang sedang terjadi. Satu lagi temannya datang, memperkeruh suasana. Dengan ketidakjelasan yang terjadi, tangisan Lena semakin menjadi. Kedua teman lena menyingkir, dan hanya tinggal kebingungan dan koreksi diri yang dilakukan Bu Lena dan Pak Lena akan dirinya. namun, beberapa detik kemudian setelah sunyi, pintu rumah kembali terketuk lagi.
  • Sebuah cerita yang dimulai dari kehidupan sepasang suami-istri yang beranakkan seorang gadis beranjak dewasa. Dengan pengalaman “kekangan” dari kedua orang tua, suami-istri itu pun sama-sama memiliki komitmen untuk tidak mengekang anak mereka di kemudian hari.
    Besar tanpa “kekangan” dan kebebasan dari orang tua, membuat Lena tumbuh besar serasa tanpa orang tua dan kehangatan keluarga. Semua kebutuhan telah terpenuhi, uang. Semuanya berkisar dan dinilai dengan uang. Orang tuanya selalu memberikan uang yang lebih untuk kebutuhannya.

    Di suatu hari, orang tua Lena, Bu Lena dan Pak Lena, bingung dan risau karena “kehilangan” Lena. Selama lima hari Lena tidak pulang ke rumah tanpa memberi kabar. Satu persatu temannya datang mencarinya ke rumah. Namun yang didapat hanyalah sepasang suami istri yang tak tahu dimana anaknya berada saat itu.

    Dengan terus berdiskusi dan membuat kesepakatan diantara keduanya, dan tak ada yang mau mengalah, pada hari kelima Lena akhirnya pulang ke rumah. Perut kosong tanpa memperdulikan orang tuanya, Lena menyantap makanan dan “protes” pada kedua orang tuanya. Dia mencurahklan apa yang selama ini dipendamnya, curahan hati atas segala siap dari orang tua yang dianggapnya tak pernah memikirkan dan memberikan kasih sayang padanya. Suaranya semakin keras, air matanya hampir tumbang membasahi pipi, Bu Lena dan Pak Lena semakin bingung akan situasi yang terjadi.

    Seorang lelaki, teman Lena, datang dan menagih janji. Lena keluar kamar dan berdiskusi. Situasi semakin ribut dan penuh emosi. Saat itu, suara ketukan pintu memecah kebekuan yang sedang terjadi. Satu lagi temannya datang, memperkeruh suasana. Dengan ketidakjelasan yang terjadi, tangisan Lena semakin menjadi. Kedua teman lena menyingkir, dan hanya tinggal kebingungan dan koreksi diri yang dilakukan Bu Lena dan Pak Lena akan dirinya. namun, beberapa detik kemudian setelah sunyi, pintu rumah kembali terketuk lagi.

Pertanyaan Lainnya