Tulislah dalil yang menjelaskan bahwa allah swt.akan menimpah azab kepada orang yang kufur terhadap allah swt
Ujian Nasional
arflamn76otydh8
Pertanyaan
Tulislah dalil yang menjelaskan bahwa allah swt.akan menimpah azab kepada orang yang kufur terhadap allah swt
1 Jawaban
-
1. Jawaban adheari38
Ketahuilah, kebanyakan kita dapati orang-orang berputus asa terhadap rahmat Allah dalam dua hal:
1. Ketika ia ditimpa musibah dalam hal dunia
2. Ketika ia terjerumus kedalam dosa-dosa yang membinasakan
Maka janganlah sampai kita (apabila ditimpa dua point diatas) berputus asa dari rahmatNya, akan tetapi carilah rahmatNya yang luas! Jangan berputus asa dan gampang menyerah! Karena tidak ada yang berputus asa dari rahmat, kecuali orang-orang kaafir. Oleh karenanya putus asa dari rahmat Allah, adalah salah satu dari dosa-dosa besar yang paling besar, sebagiamana dikatakan Ibnu Mas’uud radhiyallaahu ‘anhu:
الكبائر: الإشراك بالله ، والأمن من مكر الله ، والقنوط من رحمة الله ، واليأس من روح الله
“Dosa besar yang paling besar adalah menyekutukan Allah, merasa aman dari makar Allah, putus asa terhadap rahmat Allah, dan putus harapan terhadap kelapangan dari Allah.”
(Hadis hasan sahih; diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir; lihat Majma’ Az-Zawaid, juz 1, hlm. 104; kutip dari muslimah.or.id)
Maka kita, sebagai seorang yang BERIMAN KEPADA ALLAAH, tidak boleh sama sekali sampai berputus asa dari rahmatNya…
1. Berputus asa terhadap Allah dalam menghadapi ujianNya dalam masalah dunia
Yang putus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang kaafir
Allah berfirman:
وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
(Al-Israa’: 83)
Allah juga berfirman:
وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوا بِهَا وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ
Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa.
(Ar-Ruum: 36)
Allah juga memfirmankan tentang mereka:
لَّا يَسْأَمُ الْإِنسَانُ مِن دُعَاءِ الْخَيْرِ وَإِن مَّسَّهُ الشَّرُّ فَيَئُوسٌ قَنُوطٌ
Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.
وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ رَحْمَةً مِّنَّا مِن بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ هَٰذَا لِي وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِن رُّجِعْتُ إِلَىٰ رَبِّي إِنَّ لِي عِندَهُ لَلْحُسْنَىٰ
Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: “Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi-Nya”.
فلننبئن الذين كفروا بما عملوا ولنذيقنهم من عذاب غليظ
Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras.
(QS. Fushshilat: 49-50)
Allah juga berfirman:
وَلَئِنْ أَذَقْنَا الْإِنسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa (atas apa yang sedang terjadi padanya, az) lagi kufur (ia lupa dan tidak berterima kasih atas rahmat yang dahulu diberikan padanya, az).
وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاءَ بَعْدَ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي ۚ إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ
Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: “Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku”; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga…
إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.
(Huud: 9-11)
Allah mengabarkan tentang manusia dan sifat-sifat tercela yang ada dalam diri mereka. Yaitu mereka yang jika bencana setelah mendapatkan nikmat, maka mereka berputus asa untuk mendapatkan kebaikan di masa yang akan datang, dan mereka KUFUR (ingkar) terhadap keadaan yang telah berlalu, seakan-akan mereka tidak pernah melihat kebaikan (sebelumnya) dan setelah itu mereka tidak mengharap untuk memperoleh keberuntungan
banyak hadist dan al-qur'an yang menjelaslan hal itu semua ...
maaf kepanjangan soalx lihat dari buku saya pdf.
jangan lupa ucapkan terima kasih buat yang pernah menolong kita